Review Buku : Rahasia Melepaskan oleh Kartini F. Astuti

Penerbit Linimasa

Penulis Kartini F. Astuti





Dalam kesempatan kali ini, saya memberi ulasan mengenai Rahasia Melepaskan oleh Kartini F. Astuti. Buku ini berupa self-improvement yang dimana berisikan narasi pendek namun melekat pada kehidupan kita yaitu sebagai "hamba yang lemah" pada Tuhannya. Bukan untuk menggurui tetapi kita diberi kesempatan untuk memaknai dan menerima sebuah rahasia melepaskan yang sesungguhnya. Buku ini terdiri dari tiga bagian diantaranya : bagian 1 melepaskan cinta, bagian 2 melepaskan ketakutan, dan bagian 3 melepaskan harapan.


Bagi saya, buku ini ini cukup memberi kesan yang powerfull setelah membacanya kurang lebih hampir dua minggu. Namun, semakin saya terjun langsung buku ini memberi saya sebuah pelajaran dari keseluruhan bagian. Pada bagian satu yaitu melepaskan cinta ada kalimat yang saya sukai dari bagian ini ialah;


"Satu hal yang paling sulit kita korbankan di antara semua yang sudah pernah kita genggam hari adalah perasaan. Namun, percayalah. Kita tidak sedang menjaga perasaan orang lain. Kita hanya sedang menjaga perasaan diri sendiri dari rasa kecewa orang lain" (Page 42)


Kalimat diatas menurutku menarik, sebab pada kehidupan kita lebih menjaga perasaan orang lain. Memang benar, perasaan adalah anugerah yang patut disyukuri oleh hamba-Nya. Jika saja kita genggam terlalu erat maka perasaan akan membuat kita hancur. Perasaan yang menggebu, luruh atas genggaman kita. Kita mungkin masih mencari sebuah perhatian oleh manusia lain, mencuri perhatian Tuhan untuk manusia lain. Jika ekspektasi orang tersebut tak sesuai maka bukan mereka yang sepenuhnya kecewa melainkan perasaan kita sebab jauh dari ekspektasi sesungguhnya. Apakah kita telah seserius itu mencuri perhatian Tuhan?


Pada bagian dua ialah melepaskan ketakutan. Pada bagian ini, saya menyadari bahwa untuk melepaskan ketakutan ialah tidak takut untuk mencapai sebuah kegagalan. Mengapa? Sebab, mimpi yang sempat kandas akan kembali datang pada mereka dalam bentuk yang lebih indah dalam kurun waktu yang terbaik.

 

Pernah menerima pertanyaan berupa "Apa cita-cita tertinggimu?" atau "Apa cita-cita terpendekmu?". Pada bagian ketiga yaitu melepaskan harapan. Jika mendapatkan pertanyaan seperti diatas kita akan melayang dalam imajinasi sembari menyebutkan mimpi kita. Namun kita lupa bahwa kita tak hidup untuk masa depan melainkan hidup untuk hari ini. Bukan untuk tidak mengejar masa depan, hanya saja kita kerap lalai untuk apa kita hidup untuk hari ini. Kita sedang belajar menghargai dan menikmati perjuangan kita hari ini dengan bersyukur sebab masa depan kita masih urusan Tuhan. Tak apa untuk lebih berharap namun langkah kita menuntun untuk lebih kuat bersama proses hari ini.

Continue reading Review Buku : Rahasia Melepaskan oleh Kartini F. Astuti

Pelarian

source : Pinterest



Aku pernah melarikan 

dan menyembunyikan sebaris diriku. Berusaha untuk menepiskan segala emosiku yang tak berkesudahan ini. Lalu, aku semakin terisak dan semakin berlarian menemukan arti hidup. Kau sungguh tanya padaku;


Apakah aku berhak bahagia?



Seutas tanyamu yang sempat meracuni beberapa bulan belakangan ini.


Kau sendirian,

aku pun merasai sukmamu.





Kendari, 25 Desember 2021

Continue reading Pelarian

Review Buku : Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah



Buku ini berisikan esai pendek berupa pengembangan diri yang sangat relateable perihal proses pencarian jati diri dan mengalami quarter of life yang dituliskan oleh Geulbaewoo. Buku ini juga di rekomendasikan oleh Sungjin DAY6.


Dari tulisan Geulbaewoo kita diajak untuk saling bercerita dan turut langsung ikut dalam perjalanan seorang Geulbaewoo. Nah, dalam buku ini berisi 3 bagian besar yang esainya mudah dipahami yaitu bagian satu yaitu Kau Pasti Bisa Mewujudkan Banyak Hal. Bagian kedua Meski Jatuh Berulang Kali; Untukmu yang Kelelahan Karena Selalu Menahan Semuanya Sendiri. Bagian Ketiga Kesukaan yang Paling Menunjukkan Jati Diri.


Layaknya refleksi diri, kita dapat memahami pengalaman yang didasari oleh penulis. Mengalami sebuah kegagalan berkali-kali yang dalam proses kegagalannya perlahan penulis menemukan apa yang sedang dicarinya. Seperti menemukan titik terang atau pun harta karun dari kegagalan yang dialami oleh Geulbaewoo.


“Walau jalan yang kau lalui sepi, dan tak ada orang yang memperhatikan atau menghargainya bukan berarti jalan yang kau lalui itu salah. Teruslah berjalan. Saat kau terus berjalan, kau akan bertemu dengan sosok terbaik dirimu, bukan sosok yang kau benci atau disukai oleh orang lain.” (page 84)


Pada sepenggal kalimat diatas, saya menemukan satu pembelajaran bahwa meskipun jalan yang kita telusuri terasa sepi tanpa dukungan bukan berarti kita memilih jalan yang salah. Namun sedang bertumbuh dan menemui sosok baru yang belum kita jumpai dari diri kita sendiri. 


Saya pun belajar dari buku ini bahwa kita perlu untuk beristirahat dan mengambil jeda. Tak apa kita merasa lelah karena kita tahu bahwa setiap orang perlu memulihkan diri dari perjalanan panjangnya. Kita  juga diajak untuk lebih menghargai sebuah kegagalan serta mencintai dan mengajak berdamai diri sendiri dari ketidaksempurnaan kita. Sebab, kita adalah manusia berharga.


Ah iya, bagian kesatu dan bagian ketiga adalah yang paling relate sama kehidupan yang sedang saya jalani pada usia 20 tahuan hingga saat ini. Kegagalan, ketakutan, dan mempercayai dari sebuah jatuh. Saya perlu belajar untuk lebih berani mengambil pilihan untuk menemuukan satu sisi dari diri sendiri. 

Terakhir; Apa yang membuatku bahagia? Sebuah pertanyaan yang masih melekat hingga sekarang.


“Menyimpan ucapan adalah yang terbaik. Karena penyesalan terbesar yang kita miliki adalah mengucapkan sesuatu yang seharusnya tidak diucapkan.” (page 147)





Continue reading Review Buku : Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Pulang


Pulang.

Ketika kau lelah dengan sgala usahamu.

Ketika kau lelah dengan rantauanmu.

Dan ingin pecahkan sendumu.

Kau tahu bahu terbaik yang dapat memangkumu.

Kau tahu wujud semesta yang dapat menampung kesahmu.

Pulanglah, saat kau tidak mampu menahan amarahmu.

Masih ada yang menantimu tiap saat.

Tiap kau letih dan merasa sendirian.

Ketika kau butuh pelukan hangat.

Bukankah rumah yang paling aman tuk kau ceritakan?





Kendari, 11 Desember 2021

Citaku untuk diriku.

Continue reading Pulang

Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?



Buku self improvment oleh Pijar Psikolog skala 8/10. Berjudul Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?



Buku ini disajikan secara runut dan ringan. Meskipun dibahas oleh beberapa penulis dari segi psikolog namun tak tumpah tindih, isinya mudah dipahami bagi yang awam mengenai bahasa psikolog.


Pada dasarnya, buku ini memberi gambaran singkat yang saya dapatkan perihal luka batin yang di miliki oleh setiap orang. Luka batin tak sembuh begitu saja. Untuk menuju baik-baik saja pun kita membutuhkan banyak tenaga, waktu, komitmen kuat bahkan biaya. Tak semudah itu, kita perlu usaha besar dalam menyembuhkan akarnya.


Saya belajar bahwa luka batin kita memang tak semudah itu saja untuk sembuh dan tumbuh lebih kuat. Banyak yang diperlukan untuk menata secara perlahan dengan baik dan memahami metode atau langkah kita untuk menyembuhkan luka batin dengan tepat salah satunya adalah sesi konseling atau ke ahlinya. Untuk menuju kearah yang lebih kuat dalam menemukan akarnya hingga kita memahami luka yang ada pada diri sendiri. 



Insight yang saya dapatkan dari buku ini ialah menentukan batasan diri saya sendiri. Saya perlu mengontrol diri saya dengan menerima apa adanya dengan sepenuh hati. Saya perlu berhenti untuk menyusahkan diri dengan mengatakan "iya" namun secara terpaksa. Saya pun perlu belajar untuk beristirahat, belajar untuk berhenti, dan jujur pada diri sendiri jika saja tak mampu. 


"Karena siapa lagi yang akan melindungi diri selain diri kita sendiri? Menjadi yang terbaik bukan berarti mengesampingkan sisi-sisi manusia dalam diri kita yang tentunya memiliki kapasitas yang terbatas" Page 161. 


Buku ini membumikan kita untuk lebih tahu mengenai luka batin dan trauma yang sebelumnya dianggap sepele untuk lebih aware dan menguatkan orang-orang yang mengalaminya. 

Continue reading Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?

Perihal Pesan Untukku


source : pinterest





Perihal Pesan Untukku


Apa kabarmu?

Aku merasa hampa,

pada keheninganku.

Ingin menangis dalam dekapku.


Menenangkan diri,

pada pesan singkat untukku.


Padaku, langkahku.

Aku menemukan diriku pada masa itu.

Sulit sekadar berlarian pada jalan cerahku,

memaksaku tersenyum.



Apa yang aku kejar?

Tenang atas diriku?

Tenang atas senyum bagimu?






Kendari, 12 November 2021


Continue reading Perihal Pesan Untukku

Si Gadis Penyelaras



source : pinterest





        Perkenalkan nama saya Wiwi. Saya adalah salah satu gadis yang tumbuh dengan baik tetapi penuh kekurangan namun memiliki seutas mimpi. Kau tahu saya tumbuh dalam kasih tak terbatas oleh kedua orang tuaku? Tentunya, saya tumbuh dengan kasih dan sayang tak terbatas olehnya ialah patut saya syukuri hingga usiaku mencapai duapuluhempat tahun.


        Pada dasarnya, orang tua ingin memberikan hal terbaik dan epik untuk tumbuh kembang sang anak. Mencukupi akses pendidikan formal dan non-formal, rumah untuk bernaung, segelas teh hangat dan sesuap nasi penyambung hidup kala hidup tak sedang baik saja.


        Orang tua pun semestinya memiliki dasar kuat perihal kesehatan mental dalam pernikahan, membangun sebuah keluarga yang di nahkodai oleh kepala keluarga, serta nilai religius agar semakin mempererat antar anggota keluarganya. Tapi, apakah kamu tahu sejatinya sang anak ingin diberi sebuah kepercayaan dan kebebasan untuk memilih? dalam artian, orang tua memberikan akses untuk anak mengeksplore seluruh langkahnya dalam menemukan gambaran dan tanggung jawab dalam hidupnya. Serta pilihan-pilihan yang akan hidup agar tak menjadi peragu dan tak bergantungan pada orang tua.


        Hal ini yang sedang saya rasakan. Seorang anak pertama dari tiga bersaudara, seorang gadis duapuluhempat. Belum menemukan impiannya dan meragukan segala akses yang ada padanya. Tak pernah diberi tanggung jawab atas hidupnya untuk memilih langkah kakinya berpijak serta tak adanya kepercayaan untuk menjadi dirinya sendiri. Kau butuh contoh? Salah satunya ialah pemberian waktu dan izin yang susah didapatkan hingga aku sadar bahwa untuk menemukan pijakan lebih jauh serta menemukan hatiku berlabuh masih saja ada batasan.


        Saya hanyalah Wiwi yang ingin menjadi layaknya kupu-kupu terbang indah. Memberi sejuta positif dalam hidup salah satunya pendidikan bagi anak-anak serta mengawali tumbuh kembang mereka. Aku yang telah menemukan sedikit sukmaku menjadi seorang sukarelawan pendidik namun dibatasi oleh aturan tak kepercayaan dari orang tua. Hingga membuatku takut berkata jujur pada diri sendiri dan orang lain, sulit menyampaikan masalah dan mimpi yang ingin aku bangun.


        Di sini yang ingin aku sampaikan bahwa, kapasitas orang tua ialah memberi nilai dasar agama diarungi bersama pijakan positif dimana mimpinya saling beriringan. Tanpa adanya kekangan yang membuat anak menjadi peragu dan sulit menyampaikan keluh kesahnya. Orang tua beranggapan bahwa pilihan bagi anak ialah tindakan tepat tanpa disadari orang tua mengekang anak.


        Saya hanyalah anak dari orang tuaku yang ingin diberi kepercayaan tanpa dibatasi untuk melakukan hal positif. Menemukan hal baik menjadi seorang manusia dalam memberikan pengaruh positif sepanjang hidupnya.




Kendari, 6 November 2021

Continue reading Si Gadis Penyelaras

Baik, saja.

 Kendari, 22 Agustus 2021


Ketika dunia berpaling padaku,

aku merasa tak cukup kuat,

dan akhirnya,

aku berada pada puncak pilu,

kekalahan.


Merasa buruk,

hingga memaki diriku!



Pergilah!

Tolong. Sekali lagi, pergilah.

Aku hanya menulikan dengarku,

menulikan kata penuh harap,

yang memaksaku bertumbuh,

dengan lara yang kudekam.


Aku sulit terlelap.

Memburamkan pikirku,

pada hidup yang sulit aku tangani,

pada titik terendahku pun,

senyuman lebar menjadi bayang gelap.

Continue reading Baik, saja.

[ REVIEW ] Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? oleh Kim Sang-Hyun






Pandangan pertama saya setelah membaca buku ini. Pandangan orang berbeda, namun pada dasarnya kita diberi penguatan dan kehangatan sederhana. 


Buku "Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti?" Karya Kim Sang Hyun yang di sunting dalam bahasa indonesia.

Awal melihat judul buku ini saya pikir, buku ini terlalu frontal dan buat saya bertanya-tanya. ketika saya mati nanti, siapa yang akan datang? siapa yang akan mengingatku ketika aku telah tiada? 

Buku ini berisi tentang pemikiran sederhana Kim sang hyun perihal hidup. gimana cara menyikapi dan memaknai refleksi kehidupan diri serta musahabah diri. menurutku, buku ini sesederhana pikiran kita setiap hari dalam menjalani hidup. seperti hal 61; memberi dan menerima perasaan pada akhirnya adalah tentang pemikiran, berempati, dan memahami orang lain.

Kim sang hyun ingin kita menghayati sebuah memberi dan menerima yang dimana kita bisa saling menerima apa adanya tanpa menginginkan sesuatu yang besar/kecil. sebab, kita akan sadar ada kedamaian yang mengalir terbentuk pada hati.

Dari buku ini, kita perlu menghayati lebih dalam mengenai diri sendiri. Dibaca dengan pelan dan saksama agar bisa merenungkan kembali tentang diri sendiri. Pula kita dikuatkan kalimat demi kalimat, hangat dan menenangkan.   Pada hal 78; kita cukup dengan diri kita sendiri. jangan khawatir, belum ada masalah yang terjadi. meskipun ada masalah, masalah itu bisa diselesaikan dengan kekuatanmu sendiri. kuharap ada lebih banyak hal terjadi karna kamu yang membuatnya mungkin. pada akhirnya, kekhawatiranmu hari ini akan hilang begitu hari esok tiba.

sudah ku jelaskan sebelumnya kan? kalimat diatas kita belajar untuk menguatkan diri sendiri dan hangat. sehangat kita bisa menerima diri sendiri dengan sebaik mungkin tanpa memikirkan omongan yang lain. sebab, didunia ini tidak ada yang namanya 100%. mau tahu kenapa? tak ada yang sempurna. kita tak selamanya sempurna dimata yang lain. cukup dengan diri kita sendiri menjadikan sempurna. bagi siapa? bagi diri kita sendiri, dan kita memiliki warna tersendiri serta berbeda dgn yang lain.


Continue reading [ REVIEW ] Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? oleh Kim Sang-Hyun

Pada Musim Berlalu

 Untukmu dalam keabadian

13 Agustus 2021


Pada musim yang masih menemaniku,

meskipun waktu telah berlenggang pergi,

air mataku mengalir,

ketika aku menutup mata kala sunyi.

Kau nampak pada sisi yang sama,

membuatku tersedu dan bersalah,

pada diriku serta waktu.


Pada hari itu nan sekarang,

aku semestinya menerima,

membiasakan hidup tanpamu,

melepas luruh genggamanmu.

Sekali lagi, kau membuatku menangis,

memutar memori kenangan,

mencium aromamu.


Sungguh!

Nyatanya, ialah sebuah perpisahan.

Melepas dengan lapang,

menghapus memori akan kenanganmu.

Awal dan akhir memang berbeda. 


Continue reading Pada Musim Berlalu

Review K-drama Taxi Driver

Taxi Driver


Eps: 16

Rate: 4.5/5

Pemain: Lee Je Hoon, Kim Eui Sung, Pyo Yejin, dan Esom

Genre: action dan crime


Sinopsis

Menceritakan Kim Doki (Lee Je Hoon) bekerja sebagai pengemudi taksi dengan memberikan layanan rahasia yaitu balas dendam untuk korban yang tidak mendapatkan hukum yang adil.


Kim Doki memilih bekerja sebagai pengemudi taksi setelah dirinya bekerja disalah satu akademi angkatan laut setelah ibunya dibunuh oleh pembunuh berantai. Nah, Kim Doki tidak sendirian dalam memberikan layanan tersebut, dia bersama rekan-rekannya saling bekerja sama dalam menangani setiap kasusunya.


Taxi driver ini sendiri mengangkat kisah nyata dari kasus yang sedang atau pernah terjadi di Korea. Namun dikemas dengan sedemikian baiknya oleh cast dan team taxi driver tersebut.


It is time to review


Taxi Driver salah satu drama yang diadaptasi dari webcomic. Yang sebenarnya, saya tidak menaruh banyak pada drama ini, namun setelah melihat dari aktor pemain yang cukup baik dibidangnya saya pun tertarik mencoba apalagi drama ini tayang di SBS yang vibenya seperti OCN, menurutku.


Taxi driver dari segi script sudah sangat pas, didukung oleh pemilihan cast yang cukup bagus dibidangnya. Apalagi drama ini pula, ditata dengan baik dari segi penyutradaannya, cinematografinya yang mendukung, dan tak ada yang dilebihkan atau dikurangi.


Taxi Driver menawarkan aksi balas dendam pada setiap kliennya yang notabene mengalami penindasan. Pada aksi balas dendam tersebut dilakukan tanpa bayaran, karna pada dasarnya mereka mengumpulkan pelaku kejahatan yang belum tentu hukum korea bisa tangani.


Dapat dilihat dari setiap eps kita akan disuguhkan pada kasus yang berbeda. Dari kasus tersebut pula diangkat dari kisah nyata yang sering terjadi dimasyarakat pada umumnya. Salah duanya, kasus pekerja disabilitas dan kekerasan dalam pekerjaan.


Dari pemain juga, mereka memiliki kisahnya masing-masing dan saling berkaitan pada tiap epsnya. Oh iya, menurutku drama ini sedikit mengandung dark jokes dan sedikit sentilan pada hukum. Mengapa? Karna, drama ini mengangkat kisah balas dendam yang dimana hukum Korea kurang gercep menangani tiap kasus. Meskipun pada akhirnya, kebenaran tetap diatas segalanya.


Dari story linenya pun sudah sangat tertata rapi, tidak berbelit, dan pesannya pun disampaikan dengan baik. chemistry antar pemain pun juga sudah sangat epik dilihat dari kerjasama antar castnya. Pesan dari drama ini juga sangat kuat menurutku, dari tiap epsnya. Salah satu pesan yang saya sukai adalah hanya orang yang mengalaminya bisa mengerti rasa sakit yang kamu alami, bahkan orang lain tidak tertarik.


Btw, slogan dari Taxi Driver ini adalah “Tetaplah kuat, janganlah mati. Hubungi kami jika memerlukan bantuan untuk balas dendammu”. Jika nanti kamu memiliki niat tersebut, cari orang terdekatmu untuk minta tolong yah! Dari drama ini, juga saya dapat lesson bahwa kekerasan tidak selalu dibalas oleh kekerasan. Maka diimbangi oleh kebaikan, bukan turut menjadi pelaku kekerasan yang tak lain kita menjadi sama seperti pelaku


Lebih baik meluruskan masalah dahulu, lalu melanjutkan hidup. Kamu tahu kita hidup di dunia yang gila.

Continue reading Review K-drama Taxi Driver

Review K-drama the Witch Dinner

Ini hanya first impression saya mengenai drama the Witch Dinner. So, here it below.


Drama yang diperankan oleh Song Ji Hyo, Nam Ji Hyun, dan Cha Jong Hyeop bertemakan misteri.


Drama healing namun berkedok restoran? Bedanya drama ini penyedia jasa healing namun bernuansa penyihir dan dark. Awalnya yang saya kira vibesnya hampir sama hotel del luna atau pun pop up bar ternyata sedikit beda. Bedanya, disini healingnya lebih kental dikarenakan tiap episode memiliki kisah yang dikemas dengan baik. Namun, tatanannya lebih mirip dengan drama its okay not to be okay karna digarap dengan PD-nim yang sama.


Dalam drama ini pun tiap kali pelanggan datang ke the Witchs Dinner memiliki kisah menarik dan relate sama permasalahan umum anak muda. 


Tapi tidak semudah itu Ji Hyo mengabulkan keinginan pelanggan. Ada harga yang harus dibayar dan kita harus memikirkan secara matang dampak yang akan kita pilih. Tiap eps berbeda pelanggan dan keinginan pula, dan script yang saya saksikan saksama memiliki kesimpulan yang baik untuk setiap epsnya.


Poin 1 jangan pernah mudah mempercayai seseorang meskipun salah satu dari mereka orang terdekat kita. Kenapa? Dampak yang diberikan sangat besar, suatu waktu kita bisa dikecewakan jika menaruh kepercayaan begitu besar.


Poin 2 seseorang yang memiliki senyum paling menawan pun memiliki luka yang kita tidak tahu. Bekerja keras dan mencoba grow up melawan hilir mudiknya hidup. Bahkan masih memikirkan orang lain.


Poin 3 pada dunia pekerjaan kita dituntut untuk lebih bekerja keras lagi. Hidup tak segamblang itu dan mampu menerjang segerombolan manusia yang memaksa untuk kita mundur teratur terutama dalam dunia pekerjaan. Sebaik apapun usaha akan kalah pada "orang dalam" atau pun menggunakan cara yang tak baik. Satu dua tiga lebih orang yang telah berusaha dan optimis sekali lagi harus merelakan.


Point 4 antara cinta dan mimpi. Mencintai itu hal manusiawi bahkan emosi naluriah manusia. Namun, mencintai cukup sewajarnya saja bahkan jika merelakan mimpi yang ingin kita raih. Jangan memperjuangkan cinta yang tak memandang usahamu dan mimpimu. Lihatlah dunia lebih luas, bahkan salah satu manusia yang menjadi saksi bisu mimpimu bisa mencintaimu dengan sebaik itu.


Point 5 Kasih dari orang tua untuk anak. Merelakan kenangan masa mudanya demi sang anak? Salah satu pengorbanan ikhlas dari sang orang tua untuk anaknya agar bisa lebih banyak tersenyum.


Drama ini membuat saya sadar tiap episodenya bahwa hidup kadang perlu dilihat lebih luas lagi.  Kesimpulan pada drama ini adalah balas dendam hanyalah membawamu pada pesakitan yang tiada akhir. Saling menemukan, memaafkan, dan mencari serta menjadi lebih baik perihal hidup adalah cara terbaik untuk balas dendam.

Continue reading Review K-drama the Witch Dinner

Review Move to Heaven

 Eps : 10 on Netflix


Rate : 5/5


Move to Heaven diperankan oleh Han Jung Woo (Ji Jin He), Han Geu Roo, dan Sang Guu (Lee Jee Hoon). Yang dimana, mereka sebagai pembersih kediaman terakhir sang Alm. Drama ini bukan hanya sekedar membersihkan kediaman terakhir bagi yang telah wafat, namun drama ini mengantarkan sebuah pesan mendalam setiap episodenya.


Drama ini pula kita turut merasai dan membayangkan perjalanan hidup yang dialami oleh Alm. (client) sebelum wafat melalui barang peninggalan mereka. Agar kenangannya tetap hidup sepanjang waktu, terkesan klise. Namun, hal itu kita dapat memaknai hidup dan terus mengingat orang yang kita kasihi. Pesan yang disampaikan oleh barang kenangan Alm. sebagai pesan terakhir yang belum sempat disampaikan.


Nah main character dari drama ini adalah sosok Han Geu Roo. Sosok anak yang menderita asperger syndrome berusia 20 tahun. Yang dimana, Han Geu Roo sulit memahami emosi dengan baik dan sulit berinteraksi sosial. Tapi, dia mampu menyelesaikan masalah dengan baik, dan tidak pernah goyah. Sesosok anak yang mudah mengingat dengan baik, dan mampu mengingat memori dengan cepat. Main character yang mengantikan sang ayah di Move to Heaven.


Selain mengangkat isu penyandang disabilitas, drama ini pula mengangkat isu-isu sosial yang kerap kali terjadi dan kita rasakan. Salah satunya, kisah dari Alm. Kim Seon U berupa tak adanya hak jaminan yang diberikan oleh buruh pekerja kontrak. Bahkan dilakukan semena-mena oleh atasan, disaat mengalami kecelakaan kerja Alm. pun masih mengalami hal tak baik. Seperti tak menerima santunan, bahkan sempat diancam sebelum wafat. Hal ini masih dijumpai oleh pekerja buruh.


Kisah lainnya adalah perihal pengadopsian anak hingga ke luar negeri. Banyak anak yang diadopsi, tapi tak semuanya beruntung, salah satunya adalah kisah seorang Kim Seong Min atau Marteen Green yang diadopsi hingga ke Amerika. Namun, mengalami masalah jantung dan membuatnya dideportasi ke asalnya diakibatkan tak mendapat hak kewarganegaraannya baik tempat diadopsi dan asal kelahirannya.

Hingga pada akhirnya, dia wafat dengan rasa kesepian, kesendirian, dan tanpa ada yang menolongnya. Hal ini pula perlu diperhatikan oleh lembaga pengadopsi anak dan pemerintah dalam memenuhi hak hak anak.


Menurutku kisah yang epic adalah kesalah pahaman yang telah terjadi 20 tahun antara ayah Geu Roo dan Sang Guu akhirnya berakhir. Kesedihan yang dirasakan oleh Sang Guu membuatku agak terbawa suasana dan terhanyut didalamnya. Kesalah pahaman yang berakhir ketika ayah Geu Roo telah wafat kini tersampaikan oleh kenangan sang kakaknya. Sang kakak yang tak pernah berhenti mencarinya, yang selalu berupaya memenuhi impiannya sejak kecil, dan mengingatnya. Nonton deh.


Selain kisah dari Sang Guu saya juga banyak belajar dari kisah pasutri. Yang menua dengan indah, hingga pada akhirnya memilih untuk meninggal bersama. Bukti cinta yang tak lekang oleh waktu, takkan pudar, dan saling menguatkan hingga saat terakhir. Yang terakhir adalah Han Geu Roo belajar untuk melepaskan sang ayah, membersihkan barang peninggalan terakhir sang ayah, hingga mengantarkannya pada kediaman terakhir disisi sang ibu. Disini, saya belajar dari kisahnya bahwa mereka tak seutuhnya pergi. Mereka pergi hanyalah ruh, namun kenangannya akan abadi ketika kau menutup mata, mendengarkan suaranya yang terpatri ditelinga, dan meresapi dalam hati. Itulah yang diajarkan oleh ayah Geu Roo. Untuk merasakan perasaan lebih baik.

Continue reading Review Move to Heaven

Memanusiakan Diri Sendiri

 Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan membaca situasi. Seringkali, seseorang memberi sebuah prioritas terhadap yang lain, namun acapkali melupakan prioritas utamanya untuk memanusiakan diri sendiri.


Emosi yang sudah tak tertahankan menjadi luka yang sulit untuk tertata kembali. Memanusiakan manusia, tak masalah. Justru menjadi sebuah hal baik dan lumrah untuk dilakukan. Memanusiakan diri sendiri? Salah satunya aku yang sering abai. Lukaku yang tak pernah sembuh, masalahku yang tak berani aku adukan, dan tangisku pun ditahan pada satu waktu. Sehingga menjadi penyakit yang tak dapat aku sisihkan dari bagian hidup.


Memanusiakan diri sendiri dimulai dari hal hal dasar dan terkecil, menurutku. Dan, aku pun mulai sadar dan memulai secara perlahan hal tersebut.


Mengajak bicara inner child. Apa yang telah aku lakukan hari ini, apa yang aku rasakan, emosi yang telah aku habiskan seharian penuh serta tak lupa aku memberi kesempatan take a breath perlahan dan memikirkan hal baik.


Mencintai diriku sendiri. Nah, kadang pula saya abai perihal diriku sendiri dan mendahulukan kepentingan yang lain. Tak pernah lupa akan diri orang lain, namun akan diriku sering terbengkalai. Memaksa kehendak yang lain sedang aku lelah dan butuh istirahat. Mencintai diriku sendiri, paling utama dan harus berani untuk menolak dalam keadaan apapun jika aku butuh. Mengambil sejenak waktu dalam memulihkan perasaan dan emosi termasuk memberi cinta kasih pada diri sendiri, kan?


Mencintai diri seperlunya. Jika mencintai hingga diambang batas dan tak terkontrol pun, perlahan mematikan ego. Seperti apa? Mencintai diri yang terkontrol yang terlalu berlebihan, hingga pada akhirnya kita luput untuk memikirkan hal lainnya yang menjadi prioritas selain diri sendiri.


Nah, selanjutnya tak lupa untuk berucap kata maaf dan terima kasih bagi diri sendiri. Memberi kesempatan untuk tetap merasai segala sensasi emosi yang telah terjadi hari ini dan selanjutnya. Pada dasarnya, diri kita pula yang telah membersamai hari penuh ditemani emosi yang kadang berubah.



Menurut kamu, gimana memanusiakan diri sendiri versi kamu?

Continue reading Memanusiakan Diri Sendiri

Review Drama Missing: the Other Side


Missing: the Other Side


Eps: 12

Network: OCN

Pemain: Go Soo, Heo Joon Ho, Song Ha Jun, Ahn So hee, Seo Eun Soo, Seong Geun Hee.



Nah, drama ini sejujurnya sudah saya nonton tahun 2020 dan kabarnya akan tayang season 2. Entahlah, pemainnya tetap om Go Soo dan Heo Joon Ho saya berharap mereka tetap mengambil project ini karena chemistry antara mereka sudah baik.


Kali ini OCN, mengeluarkan drama Missing: the Other Side yang biasanya kita tahu bahwa OCN sering kali mengeluarkan dark drama dengan pencahayaan yang minim serta plot twist yang epic. Namun kali ini, OCN mengeluarkan drama yang full of epic drama dari dua aktor senior.


Missing : The Other Side digarap dengan apik, dan memberi perhatian setiap detail scenenya. Sepanjang nonton drama ini saya sama sekali tidak merasa ada kejanggalan yang mengganggu. Apalagi aktor utamanya yang menurutku menjadi partner dalam memecahkan masalah dari arwah.


Kenapa sih drama ini kurang diminati? Saya kurang tahu padahal drama ini sangat recommend sekali dengan kisah misteri dan thriller.  2 aktor pemeran utamanya pun dapat melihat arwah dari Desa Duon. Mengapa sih bisa melihat arwah dari Desa Duon? Sesuai judulnya, Missing: the Other Side. Kehilangan, seseorang yang hilang dan saling menemukan. Sedih sih, setiap arwah dan kedua tokoh utamanya memiliki kisah berbeda. Mengapa harus orang baik yang mengalaminya.


Ada alasan dibalik mereka melihat Desa Duon adalah mereka kehilangan satu anggota keluarga yang belum ditemukan "tubuhnya" dan arwahnya akan berakhir ke Desa Duon dan yang bisa melihat desa tsb tentunya hanya Om Go Soo dan Om Heo Joon Ho. 


Drama ini patut dinonton bagi yang ingin mencari vibe baru dari OCN. OCN yang terkenal dengan drama yang dark dan plot twistnya. Kini kita diberikan oleh drama healing. Jarang kan kita diberikan drama healing oleh OCN alasan dibalik mereka melihat Desa Duon adalah mereka kehilangan satu anggota keluarga yang belum ditemukan dan berakhir di Desa Duon.


Drama ini menurutku vibenya hampir sama dengan Hotel Del Luna. Karna, salah satu pemerannya dapat melihat arwah. Tapi beda. Bedanya adalah Hotel Del Luna diusung sebagai tempat persinggahan sementara bagi arwah yang masih ingin di dunia. Sedangkan, Missing the Other Side diusung sebagai drama yang tubuhnya belum ditemukan sama sekali dan saling menemukan alasan dibalik kematiannya. 


Drama ini patut dinonton bagi yang ingin mencari vibe baru dari OCN. Arwahnya akan ke Desa Duon dan yang bisa melihat desa tsb tentunya hanya Om Go Soo dan Om Heo Joon Ho.  Ah iya btw soundtractnya juga healing banget. Dari drama ini pula, saya sadar bahwa setiap manusia adalah berharga. 


Continue reading Review Drama Missing: the Other Side

Drama Healing: You are My Spring



Drama yang mengusung romance dan thriller diproduksi oleh TvN membuat saya untuk tidak mempercayai dari segi poster.


Meskipun baru 8 eps hingga saat ini, drama You are My Spring sekali lagi membuat saya berpikir keras. Drama ini bukan kisah romansa biasa melainkan pemain saling berkaitan erat, emosi yang pas dan memiliki dark healing. Ah iya drama ini membahas tentang psikologi makanya saya bilang dark healing. Secara gak langsung, script tsb membawa kita kearah healing. 



Kenapa saya bilang dark healing?

Drama ini saling menyembuhkan dan relate dengan kehidupan. Konsep dan alur cerita yang ditata sangat baik pun dapat dilihat dari sinematografi beserta dialog pemain yang saling menyembuhkan jiwa.


Setiap pemain memiliki kisah pelik dan trauma tersendiri sejak kecil. Dan, bagi semua orang pasti memiliki hal serupa dan tak bisa dijelaskan, kan?


Ah iya, kata penulisnya mbak Lee Mina bahwa drama ini dikaitkan dengan musim semi. Kenapa musim semi, sih? Musim semi ini kerap dihubungkan dengan kehangatan dan proses penyembuhan. Jadi, seseorang berharap setiap hari yang akan datang terasa hangat dan memiliki harapan yang baik pula.

Saya merekomendasikan drama ini untuk di nonton meskipun drama ini masih on going.

Continue reading Drama Healing: You are My Spring

Kamu termasuk people pleaser?

Apakah kamu termasuk people pleaser atau tidak enakan? Yuk sesekali ubah kebiasaanmu.


Manusia adalah salah satu makluk sosial yang memiliki empati dan emosi yang baik. Serta, manusia mudah beradaptasi dan saling membutuhkan/membantu satu sama lain. Namun, kadangkala manusia lupa perihal kondisi tersebut sering disalah artikan oleh sebagian orang. Ada apa sih? Nah, manusia kerapkali mementingan kepentingan / kebutuhan serta kebahagian orang lain tanpa memikirkan kepentingan / kebahagiaannya sendiri.


Menurut kamu wajar gak sih? Sebagian orang menganggap wajar, jika dijadikan kebiasaan maka hal itu pun bisa menyakiti diri sendiri dari ketidakmauan/kesulitan menolak.  Hal tersebut disebut people pleaser. Apa sih people pleaser?


Menurut Susan Newman, psikolog dari Amerika nih bahwa people pleaser tersebut lebih mementingkan kebahagiaan atau kebutuhan orang lain daripada diri sendiri sehingga mudah menyakiti diri. Kesulitan menolak dan mengatakan "aku tak bisa" atau biasa disebut tidak enakkan menjadikannya sulit mengekspresikan dirinya. Hal ini pun membuat seseorang sulit mengekspresikan diri sendiri, ketidaksukaannya, dan tidak mau dianggap aneh karena menolak pertolongan orang. Nah, people pleaser atau tidak enakkan biasa ingin mendapatkan pengakuan ataupun penerimaan dari orang lain bahwa mereka bisa atau pun mampu padahal mengalami kesulitannya.


People pleaser didasari dari lingkungan sedari kecil. Mengapa? Karena dituntut untuk selalu berbuat baik dan memberi contoh serta tidak dibiasakan untuk menolak sejak dini. Berbuat baik pun tak salah, tapi bisa diporsir sesuai kebutuhan dan kemampuan seseorang.


Cara mengatasinya?

1. Mengucapkan maaf dan belajar menolak perlahan.

Dengan memberanikan diri untuk mengatakan "maaf, aku tidak bisa" tidak membuatmu menjadi jahat. Dengan mengucapkan maaf dan menolak dengan perlahan serta memberikan pengertian yang mudah dimengerti seseorang akan menerimanya dengan baik pula. Tak perlu memaksamu untuk selalu mengatakan "Iya aku bisa" padahal diri kamu sedang mengalami kesulitan.


2. Buatlah daftar pencapaian atas dirimu.

Nah, tulislah mengapa dan bagaimana kamu harus membantu seseorang atau pun alasan berhenti menjadi people pleaser. Jangan ragu untuk berkonsultasi terhadap yang berprofesional agar membantumu untuk mengatasi people pleasingmu.


3. Sadari bahwa ada orang-orang yang siap membantu


Nah, pelajari lebih lanjut bahwa bantuanmu sangat dibutuhkan oleh orang yang membutuhkan bantuanmu. Serta, tak lupa untuk lebih bersosialisasi lebih baik lagi.


Kita tidak perlu menjadi super hero setiap waktu untuk membantu orang lain. Kadang pula kita lupa akan kebahagiaan kita demi mendepankan kebahagiaan seseorang. Sadari sejak dini dan jika saja kamu butuh bantuan, kamu jangan ragu. 

Continue reading Kamu termasuk people pleaser?

Pilu sembilu-ku

Ku menutup diri.

Dari ramai, dari genggaman, dan upaya menyelamatkan diri.


Rupanya kau menarik diri.

Membuka gagang pintu.

Menarik diri dari sepi, sendu, dan pilu yang sahut menyahut.


Ku menutup telinga.

Dari bisik bisik yang mengangguku.

Dari dentuman yang memilukan.

Yang luluh lantakan aku dalam ketidak berdayaan.


Rupanya kau melepasnya.

Dari bising yang mencelamu.

Kau diam diam tanpa ampun menoleh dan memungut retakan kicauan yang berdarah.


Ku butakan cahayaku.

Dari jendela sudut kamarku,

Dari sinar kecil balik jeruji kamarku.

Ku sengajakan gelapkan sinarnya.

Namun, memperparah jangkauanku.


Hingga bukan hanya hatiku yang tercabik cabik. Ada secuil perih dan tak nampak mulai mengikisku.


Kau bilang;

“Aku bukan menyerah. Hanya saja aku ingin sedikit melihat dan mendengar seperti apa mereka mencemoohku. Aku bukan menyerah, hanya saja aku ingin melihat sebentar seberapa tinggi telunjuk mereka padaku.”


Lalu ku jawab begini;

“Tolong, bantu aku terangkan diriku”

Continue reading Pilu sembilu-ku

Hati, Cangkang Rapuh

Aku tak bisa menebak arah pikirku setiap kali menghembuskan napasku. Sesekali, aku membuka memori rahasiaku perihal rasa sesalku. Hati yang ku bawa tiap hari menjadi lebih berat massanya, dan tidak ku ketahui membaiknya.



Rasa sesal berupa kepingan kokoh amat dalam membekas selama lima tahunku berdiri berpijak bersama tubuh ringkih. Melewati hari tanpa tahu seberapa melelahkan untuk hidup dan menuntun langkahku agar lekas membaik serta pudarnua rasa sesalku.


Kau yang pergi begitu cepat atau kau yang juga amat lelah melewati hidup serba ketertekanan. Tak aku ketahui isi hatimu, tepatnya! Sebab, kau takkan pernah memberiku kesempatan untuk menjadi pendengar atau lidahmu keluh untuk mengutarakan pola pikirmu padaku.



Sejujurnya, dalam lima tahun terakhir aku tak pernah berani meminta agar kau lekas menemuiku. Aku tak pernah berani.



Sesekali pun kala aku sendiri, menjelang tidur pun aku teringat akan dirimu. Aku yang tak pernah baik, aku yang tak memberimu kasih secukupnya, dan aku pun menyesalinya. Kala kau harus pergi meninggalkanku tanpa sepatah katapun.


Hati ialah cangkang rapuh. Kau pun juga begitu. Banyak kesahmu tak sempat kau beritahu, begitu pula aku. Bukan kita tak berani, hanya saja tak pernah menemukan waktu yang tepat.

Continue reading Hati, Cangkang Rapuh

Lara-ku

Tepat dua puluh empat tahunku tumbuh pada tahun ini, saya ingin memercayai kembali bahwa saya pantas untuk melangkah dan berlarian bebas. 


Sejak, saya beranjak hingga usia ini pada kehidupanku; lara semakin mendekapku  dengan eratnya. Tanpa memedulikan pola pikirku.


Saya kesepian, tanpa tahu definisi sepi pada mestinya. Saya sepi berujung pada tawa yang tak pernah hidup, senyum yang tak pernah ikhlas, dan pagiku yang tak pernah baik. Saya melawan stigma bahwa saya memang tak pernah baik pada hidup sekalipun pada diriku. Begitu angkuh pada hidup yang membersamaiku sejak saya lahir hingga dua puluh empatku tumbuh.


Saya tak begitu paham. Tak paham makna hidup yang sedang saya lakoni. Apakah saya sebagai pemeran pendukung ataukah pemeran utama dalam menjalani hidup? Tak begitu paham, yang saya tahu bahwa saya memanglah hidup sejujurnya ingin melarikan diri.


Tak ada orang yang menanyaiku perihal apakah saya sedang baik-baik saja ataukah saya begitu leluasa dan bahagia pada cerita hidup ini. Nyatanya, saya tetap sendirian pada ramaiku.

Continue reading Lara-ku

Seutas Kerelawanan pada Pesisir

Menjadi salah satu fasilitator pada tahun 2018 adalah hal baru bagiku,  berdiri diantara orang-orang hebat yang saling merangkul dan mengenggam  harap adalah anugerah bagi seorang gadis kecil sepertiku. Menjadi bagian dari Kelas Inspirasi Kendari adalah sebuah pengalaman. Meskipun, belum sepenuhnya saya berdiri. Akan tetapi, mereka adalah orang terbaik diantara yang terbaik. Saya syukuri bahwa, saya menemukan sesuatu yang belum saya dapatkan yaitu sebuah keakraban yang telah saling mengisi dan mendekap penuh harap dengan mimpi luarbiasa bagi adik adik diluar sana yang butuh pelukkan kami. Saya sadari hal itu. Singkat cerita akan saya rangkai disini, dalam SENJA DAN SECUIL MIMPI. Akan kau temukan mengapa ada mimpi dalam secercah senja. Senja dalam pelosok pesisir yang kunamainya.


Menjadi fasilitator, masih hal tabu untuk saya karena hal tersebut menjadi pengalaman pertama dalam memberikan kenyamanan untuk team saya.  Saya sempat  ragu, akankah saya bisa mampu berdiri ditengah mimpi adik-adik dan inspirator yang semangatnya luarbiasa untuk berbagi? Namun perlahan ku  singkirkan segala yang ada pada pikiranku dan bangkit. Jika saya menyerah, siapa lagi yang menjadi wadah bagi sang pemimpi  kecil. Melihat senyum simpul sang adik sejak pertama kali saya jumpa mereka. Hal yang membuat saya jatuh cinta, bahkan meleleh dibuatnya. Senyum mereka! Ada cerita lucu saat itu, mendatangi sekolah yang tidak tahu dimana letak persisnya hanya bermodalkan maps dan sok tahu yang berujung salah masuk sekolah.  Selain itu, pertama kali saya kunjungi Kepala Sekolah SD 02 Kendari luarbiasa ramah dan baik, meskipun saya masih banyak kekurangannya. Namun mereka tetap merangkul kami untuk membangkitkan semangat adik-adik dalam senja yang begitu cemerlang.


Hal lain yang tidak akan saya lupakan adalah kunjungan kedua saya bertemu adik-adik. Menyapa mereka merupakan kewajiban sebab, saya salah satu gadis kecil yang begitu menyukai adik seusia mereka. Senyum manis mereka, meluluhkan hati untuk bertanya dan logat khas adik pun keluar “Kak, kenalanpi!” Tanya sang adik berwajah oriental bernama Aulia. Saya tersenyum singkat., “Sini duduk disampinngku” Ku ulurkan tangan “Namaku Kak Dewi, ayok sini duduk sama-sama.” Mereka meng-iya-kan dan kami bercengkrama. Setelah bercerita dengan mereka,  menanyai cita-cita mereka saya beralih di kelas 6 yang tak kalah excited-nya mereka menyambut kami. Dan berseru “Kak, datang lagi. Ayok kita tepuk-tepuk lagi”. Kebayang kan, bagaimana bahagianya mereka bertemu kami. Bertemu fasilitator saja mereka sudah bahagia, apalagi bertemu dengan inspirator dengan berbagai profesi. Pasti lebih bahagia dan segembira ini. Duh bangganya menjadi bagian dari mereka. Sebelum bergegas pulang, saya menyempatkan diri bercerita perihal apa saja mimpi mereka, mereka memelukku dengan harap yang bahwa ingin saya dan partnerku datang lagi bersama inspirator yang tak kalah hebatnya. Kami pamit kepada kepala sekolah, meminta izin untuk pulang dan akan kembali lagi dengan semangat baru.


Adapun tak kalah serunya, tepat saat briefing bertemu dengan inspirator dan dokumentator dengan cerita yang luar biasa dan berkesan. Meskipun formasi kami tak lengkap, bertemu dengan Kak Ayu, Kak Fera, Kak Rima dan Kak Fauqi kalian luarbiasa sekali bisa mengenal di team 10. Meskipun saya masih ragu-ragu untuk lebih banyak bercerita, lebih asik mendengar kalian bercerita mengubah mindsetku bahwa kalian akan memberi sebuah inspirasi yang tak kalah hebatnya suatu saat nanti. Kalian ternyata membuka jalan kami sebagai fasilitator untuk selangkah lebih dekat mengenal kalian, memberikan saya gambaran untuk berceritra kepada adik-adik bahwa inilah inspirator yang akan memeluk kalian dalam bermimpi nyata. I’m proud of you all guys, you’re the best team. Selepas saat itu, saya memberanikan diri untuk membuat jadwal bertemu kalian berharap semoga lengkaplah kami, namun aktivitas mereka yang menghalangi namun mereka menyempatkan diri untuk bertemu dan saling bertukar pendapat. Sungguh luarbiasa, bisa mengenal mereka. Sejak saaat itu, saya makin menyukai mereka, sebab mereka ingin member apa yang mereka miliki. Mereka team yang hebat,  mengulurkan tangannya untuk membantuku dalam mebuat keperluan adik-adik, mereka  mendengar arahan kami sbagai fasilitator mengenai kondisi adik-adik dan keadaan sekolah. Mungkin, saya menjadi salah satu fasilitator yang cerewet bagi mereka.

Mendekati Hari Inspirasi, membuatku semakin takut perihal kemampuan saya  dalam membantu mereka, menjadi wadah mereka dalam menyiapkan segala sesuatu. Menanyakan kesiapan mereka pada saat Hari Inspirasi. Membuatku getar getir, namun ku buang jauh segala yang menganggu.

Mendekati Hari Inspirasi pun tiba, hari yang sangat luarbiasa untuk saya dan inspirator yang berkunjung secara langsung ke sekolah menyapa Kepala Sekolah dan guru di SD 02 Kendari. Tahukah kamu, mengenai adik disekolah itu? Mereka mengingatku dan menyapaku “Kak Dewi. Datang lagi. Wah banyak sekali temannya Kak Dewi, Sudah tidak sabar melihat mereka” Salah satu adik yang memelukku spontan, saya ingin menangis saat itu namun ku tahan. Sebeginikah bahagianya menyambut mimpi mereka dengan segala semangat yang mengebu?

Sebelum memasuki kelas, saya dan Kak Jimly membuat arahan dan menemani mereka untuk memasuki kelas. Sungguh sambutan adik-adik sangat on fire sekali, apalagi ketika Kak Jihan meminta bantuan untuk memberi ice breaking yaitu tepuk-tepuk untuk lebih semangat menyambut pagi, mimpi yang masih butuh perjuangan dalam senja yang begitu indah dalam warna langit sore. Ku menemani sejenak Kak Jihan untuk lebih bisa mengakrabkan diri sebelum ku menyapa dikelas lain menyambut inspirator dalam memberikan semangat mimpi sang adik. Ku teringat perihal wejangan berupa, “jadilah selayaknya senja. Menyambut sang gelap dengan segala keriuhan sore, tidak pernah berhenti memberi warna selayaknnya merengkuh mimpi. Dekaplah dan gapailah, meski sulit”. Itulah yang sedang saya terapkan, ingin menjadi senja diantara mimppi yang sempat terputus atau sedang berupaya pergi.


Ku telusuri lorong demi lorong sekolah demi memantau team agar mereka nyaman, memantau jika mereka menemukan kesulitan dalam kelas. Namun, saya begitu bangga pada mereka, tetap piawai lebih dekat dalam mengakrabkan diri mengenal adik-adik. Meskipun saya tahu, mereka kewalahan. Mereka tidak menampakkan gerut lelah, namun wajah yang ceria demi adik-adik, demi secuil mimpi dalam penghujung senja di pesisir yang jauh dari keramaian. Kalian sungguh luarbiasa, meskipun hanya Kak Rahmat seorang inspirator diantara wanita cantik pemberi mimpi namun ia tak gentar loh dalam merangkul adik-adik.


Saat itulah, dimana Hari Inspirasi membuatku lebih semangat mengawali mimpi. Melihat gantungan mimpi adik yang menjulang tinggi dibalik jendela kelas, terlihat jelas saya bahagia. Saya terinspirasi dengan semangat adik-adik, tetaplah begini seterusnya. Gapailah mimpimu, dek. Jangan mundur dan majulah.  Lebih bahagianya diriku adalah, saya mennghampiri salah satu kelas, dan membuatku menangis adalah mereka memelukku sekali lagi, sambil berkata “Kak Dewi, jangan pulang. Kalau pulang minggu depan datang lagi yah kak. Fitri akan rindu sama Kak Dewi” Sambil tersedu dan tetap memelukku. Seginikah rasanya menjadi bagian dari mereka? Tanyaku.


Senja dan mimpi adalah suatu hal yang tak bisa dipisahkan. Di penghujung senja, aaada sebait do’a seseorang dalam bermimpi. Berharap kan indah, meskipun berat.






Continue reading Seutas Kerelawanan pada Pesisir

Untukmu, yang Pernah Membersamai

Untukmu, yang pernah menjadi poin terpenting dalam hidupku setahun kebelakang. 

Terimakasih, telah menyambutku dengan sukacita. Kamu, yang memberiku dekapan hangat tanpa aba-aba. Kamu, yang memberiku senyuman lebar dalam setiap iringan waktu.


Untukmu, yang pernah singgah dalam hidup meski sejenak. Terimakasih, menjadikanku sedikit lebih kuat. Kini, pijakanku sedikit kokoh dalam melangkah bersama mimpi-mimpi yang sempat patah. Terimakasih, kamu mampu menjadi pion dan landasan ketika diri saya belum mampu menerka segala cerita hidup. Tapi kamu, datang menghampiriku membantu menopang dan merekatkan kembali mimpi yang patah.


Untukmu, yang pernah singgah. Meski sejenak kita mencipta kisah, saya tahu kamu pun sama apa yang saya rasakan. Sempat terbesit bahwa, dahulu saya belum mampu menegakkan bahuku dalam mengekspresikan ketidaksukaanku, belum mampu mengambarkan seisi hatiku, dan masih banyak hati yang retak belum tersembuhkan. Namun, kamu tetap saja memaksaku untuk sedikit lebih ego dalam menjelaskan isi hati bahkan pikiranku pun. Kamu yang perlahan memungut segala retakan yang ada disekelilingku meski kamu terlampau lelah dengan pola hidup yang sama.


Maaf, dan terimakasih.

Maaf aku sekarang lebih penakut perihal diri.


Terimakasih telah datang menghampiriku dan mendekapku saat ada rasa ketakutan serta kecemasan yang ada padaku.


Jika dilain waktu kita bertemu, aku hanya sekedar menyapamu dan memelukmu lagi.

Continue reading Untukmu, yang Pernah Membersamai