Halo kamu.
Mengapa langkahmu kini mulai meragu?
Sejak kapan kamu bahumu mulai mengendur?
Apakah langkah kakimu tlah kuat?
Sudah siapkah saya mulai bertumbuh kembali?
Banyaknya tanya yang sedang beradu pada pola pikirku kini menganggu. Banyaknya tanya sedang meroket kembali. Bertanya pada diriku sendiri bahwa dapatkah saya melakukannya sendirian, tanpa merepotkan siapapun itu. Sejak kapan saya meragu perihal hal yang saya lakukan. Bukan tuk orang lain melainkan untuk membentuk diri. Saya perlahan-lahan mulai membangkitkan gairah tuk bertumbuh dan memantaskan diri kelak saya mampu mengarungi duniaku yang lebih luas. Agar langkahku lebih bebas berlarian dan menuju masaku. Pada titik terakhirku.
"Apakah saya mulai meraba perasaanku?" Tanyamu.
Yah. Saya mulai seberani itu. Perasaan takut, menyalahkan diri, dan melarikan diri kini memudar seiring saya menyembuhkan luka dan perasaanku.
"Waktu menyembuhkan segalanya, kan?"
Tidak. Bukan waktu yang menyembuhkan, namun seberapa besar tekadku untuk melawan rasa itu. Rasa prasangka negatif, luka-luka, rasa bersalah pada diriku sendiri, dan banyak hal menjadi sebuah pembelajaran berharga untuk lebih berani.
"Berani pada siapa?"
Berani pada diriku sendiri dimasa depan kelak dan pada siapapun yang ingin mencercaku.
Terakhir;
"Tak apa. Jika sudah waktunya kamu memantaskan diri serta mencoba kuat bertumbuh. Maka, harapan yang kau ucapkan kan melangit dengan sebaik-baiknya". Ujarmu padaku.
0 comments:
Posting Komentar