Rate 4.8/5
Drama Yumi's Cell
Kali ini, saya memberi review mengenai drama Yumi's Cell. Ini menurut penjabaranku tentang drama ini yang telah saya tonton. Karakter development antar pemain juga dalam drama ini bagus dan baik.
1. Komunikasi itu sangat penting.
Pada musim pertama, mengambarkan cerita cinta Woong dan Yumi yang dikemas dengan baik. Hal itu dapat digambarkan pada sel cinta Yumi. Namun, komunikasi antar keduanya kurang hingga terciptanya hubungan yang asing antar keduanya. Maka dari itu Sel Cinta yang membawa sebuah pinata yang sewaktu-waktu dapat menjadi bom untuk hubungan mereka.
Woong yang merasa khawatir jika memberitahu beban yang ada pada hatinya akan menganggu Yumi dan membuatnya menjauh sehingga menimbulkan kesalahpahaman antar keduanya.
Dari itu, perlunya kompromi yang sangat baik untuk membangun sebuah hubungan dengan orang lain.
2. Prioritaskanlah kebahagianmu lebih dulu.
Nah, dari hubungan Woong dan Yumi kita dapat melihat perbedaannya. Yumi yang selalu memprioritaskan pasangannya hingga lupa akan ketenangan dan kebahagiaannya membuatnya dalam krisis kepercayaan diri yang rendah.
"Apakah dia menyukaiku?
"Ada apa dengannya?"
"Apakah dia marah padaku?"
Sedangkan Woong ialah sosok yang memprioritaskan dirinya sendiri lalu pasangannya. Dapat dilihat dari komunikasi antar keduanya, Woong yang sangat bodo amat perihal pasangannya tanpa meminta pendapat apapun itu.
Ada salah satu Sel mengatakan seperti ini;
"Woong bukanlah pemeran utama dalam hidupmu. Tak ada sosok untuk mengisi peran tersebut. Hanya ada satu orang yang bisa mengisi peran tersebut."
Diri kitalah yang menjadi pemeran utama dalam kehidupan kita sendiri. Maka, prioritaskanlah kebahagiaan kita terlebih dahulu lalu fokus memberi cinta pada orang lain.
3. Kita belajar untuk menghargai diri.
Drama ini mengajak penonton untuk lebih memahami kinerja sel yang ada pada diri kita sendiri. Dari penjabaran sel tersebut terasa lebih ringan dan mudah dipahami. Mengapa? Sel-sel tersebu sangat relate dengan kehidupan kita seperti saat Yumi sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Maka, Sel Pura-Pura pun memamerkan aksinya dengan memberikan senyum bahagia tuk menutupi perasaannya yang tak sedang tak baik-baik saja.
Jadi, drama ini memberikan kita sebuah pembelajaran tuk menghargai diri sendiri sendiri. Sebab, hanya diri kitalah yang menguatkannya. Tapi, drama ini pula kita belajar memahami emosi bahwa memang kita dapat mengukur seberapa besar emosi tersebut.
0 comments:
Posting Komentar