Baik, saja.

 Kendari, 22 Agustus 2021


Ketika dunia berpaling padaku,

aku merasa tak cukup kuat,

dan akhirnya,

aku berada pada puncak pilu,

kekalahan.


Merasa buruk,

hingga memaki diriku!



Pergilah!

Tolong. Sekali lagi, pergilah.

Aku hanya menulikan dengarku,

menulikan kata penuh harap,

yang memaksaku bertumbuh,

dengan lara yang kudekam.


Aku sulit terlelap.

Memburamkan pikirku,

pada hidup yang sulit aku tangani,

pada titik terendahku pun,

senyuman lebar menjadi bayang gelap.

Continue reading Baik, saja.

[ REVIEW ] Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? oleh Kim Sang-Hyun






Pandangan pertama saya setelah membaca buku ini. Pandangan orang berbeda, namun pada dasarnya kita diberi penguatan dan kehangatan sederhana. 


Buku "Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti?" Karya Kim Sang Hyun yang di sunting dalam bahasa indonesia.

Awal melihat judul buku ini saya pikir, buku ini terlalu frontal dan buat saya bertanya-tanya. ketika saya mati nanti, siapa yang akan datang? siapa yang akan mengingatku ketika aku telah tiada? 

Buku ini berisi tentang pemikiran sederhana Kim sang hyun perihal hidup. gimana cara menyikapi dan memaknai refleksi kehidupan diri serta musahabah diri. menurutku, buku ini sesederhana pikiran kita setiap hari dalam menjalani hidup. seperti hal 61; memberi dan menerima perasaan pada akhirnya adalah tentang pemikiran, berempati, dan memahami orang lain.

Kim sang hyun ingin kita menghayati sebuah memberi dan menerima yang dimana kita bisa saling menerima apa adanya tanpa menginginkan sesuatu yang besar/kecil. sebab, kita akan sadar ada kedamaian yang mengalir terbentuk pada hati.

Dari buku ini, kita perlu menghayati lebih dalam mengenai diri sendiri. Dibaca dengan pelan dan saksama agar bisa merenungkan kembali tentang diri sendiri. Pula kita dikuatkan kalimat demi kalimat, hangat dan menenangkan.   Pada hal 78; kita cukup dengan diri kita sendiri. jangan khawatir, belum ada masalah yang terjadi. meskipun ada masalah, masalah itu bisa diselesaikan dengan kekuatanmu sendiri. kuharap ada lebih banyak hal terjadi karna kamu yang membuatnya mungkin. pada akhirnya, kekhawatiranmu hari ini akan hilang begitu hari esok tiba.

sudah ku jelaskan sebelumnya kan? kalimat diatas kita belajar untuk menguatkan diri sendiri dan hangat. sehangat kita bisa menerima diri sendiri dengan sebaik mungkin tanpa memikirkan omongan yang lain. sebab, didunia ini tidak ada yang namanya 100%. mau tahu kenapa? tak ada yang sempurna. kita tak selamanya sempurna dimata yang lain. cukup dengan diri kita sendiri menjadikan sempurna. bagi siapa? bagi diri kita sendiri, dan kita memiliki warna tersendiri serta berbeda dgn yang lain.


Continue reading [ REVIEW ] Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? oleh Kim Sang-Hyun

Pada Musim Berlalu

 Untukmu dalam keabadian

13 Agustus 2021


Pada musim yang masih menemaniku,

meskipun waktu telah berlenggang pergi,

air mataku mengalir,

ketika aku menutup mata kala sunyi.

Kau nampak pada sisi yang sama,

membuatku tersedu dan bersalah,

pada diriku serta waktu.


Pada hari itu nan sekarang,

aku semestinya menerima,

membiasakan hidup tanpamu,

melepas luruh genggamanmu.

Sekali lagi, kau membuatku menangis,

memutar memori kenangan,

mencium aromamu.


Sungguh!

Nyatanya, ialah sebuah perpisahan.

Melepas dengan lapang,

menghapus memori akan kenanganmu.

Awal dan akhir memang berbeda. 


Continue reading Pada Musim Berlalu