Hei, Niscala Kara
Sebelum melangkah lebih jauh, aku ingin kamu mengenalku sedikit lebih dekat. Aku yang ingin kamu memahamiku meski kamu tak pernah menemuiku.
Niscala Kara
Sebuah nama yang aku berikan pada laman sosial mediaku. Niscala dalam bahasa Sansekerta adalah kuat dan kokoh. Sedangkan, dalam bahasa Yunani niscala bermakna kemenangan. Kara pun memilki makna sinar cahaya.
Aku ingin menjadi niscala kara yang tumbuh kokoh, tangguh, dan tak pernah menyerah pada apapun itu. Tumbuh kuat dan bersinar paling terang diantara hidupku.
Niscala Kara menjadi salah satu platform yang ingin ku dedikasikan pada langkah-langkah hidupku, self healing, bahkan menjadi tempatku untuk bercerita. Jika saja aku ingin menyerah dan tak menemukan sinarku lagi. Aku pun ingin mendukung kamu dan siapapun itu untuk bersinar paling terang, memelukmu paling hangat, dan mendengarkanmu dengan tenang. Aku ingin kamu lebih kuat dan tangguh pada duniamu.
Gimana Kabar Kamu?
Gimana harimu?
Kamu bahagia, gak?
Semuanya baik-baik saja atau terasa berat?
Apa sih yang kamu kejar?
Ekspektasi tinggi dan pengakuan orang lain?
Sudahkah kamu menghargai dirimu?
Pernahkah kamu berterima kasih pada dirimu?
Ayolah, tidak apa-apa untuk sesekali lebih lambat dari orang lain. Kamu dapat melaju lebih tinggi pada waktu yang tepat sesuai kapasitasmu. Tidak ada yang salah, dan segalanya butuh proses belajar. Kita manusia pembelajar, dan selamanya akan butuh belajar pada apapun itu termasuk belajar memahami diri sendiri.
Pernahkah kamu berdialog dengan hatimu?
Atau menghakimi dirimu sebab tak sesuai standar?
Ayolah. Kamu tidak perlu menghakimi dirimu. Kamu adalah seseorang yang perlu kamu cintai dengan segenap hati. Kamu adalah orang yang mengerti dirimu sendiri bukan siapapun itu. Rasa sakitmu, bahagiamu, bahkan sgala emosi yang sedang kamu rasakan saat itu juga.
Sudahkah kamu memberi jeda pada dirimu sendiri?
Jeda hubunganmu dengan orang lain?
Pada telepon selulermu?
atau,
Memberi jeda sebentar saja pada sosial mediamu?
Jika belum. Yuk, kita kita beri sedikit ruang bagi diri sendiri untuk sekadar menarik nafas sebentar. Meringankan segala penat yang telah membebanimu. Mengurangi jarak pada sosial media yang membuat kita makin jatuh ke dasar. Lalu, meluangkan waktu bagi diri sendiri tuk merefleksi seberapa jenuhnya aktivitas yang telah menyita waktu kita. Serta, menyusun bucket list yang sempat tertunda.
Jadi, sudahkah kamu memberi jeda bagi dirimu sendiri?
Rehat sejenak dari rutinitas berulang, memberikan diri kesempatan tuk resapi diri lebih dalam.